Mencari keihklasan dalam melaksanakan shalat episiode 9 ( sembilan )
Artikel terdahulu<<<<<<<<<<<<<<
Shalat adalah kewajiban bagi muslim yang belum melaksanakan shalat, wajib berararti harus, keharusan berarti salah atau dosa bagi yang tidak melaksanakannya. Dari kewajiban shalat kita berupaya agar kewajiban itu menjadi sebuah kebutuhan. Kalau shalat sudah tercipta sebagai kebutuhan, maka kita tidak bisa melupakan atau meninggalkanya. Layaknya kebutuhan makan, perut akan terasa lapar dan sakit jika tidak makan. Begitu juga dengan shalat, ketikia kita bisa menciptakan shalat sebagai kebutuhan rutin, maka akan terasa tidak nyaman jika tidak melakukannya.
Setelah kita terlepas dari najis saatnya melaksanakan shalat.
Berdiri tegak menghadap kiblat kepala di tundukkan mata memandang sajadah yang kita pergunakan shalat. Lakukanlah dengan santai, jika kita benar - benar merasa sudah tenang mulai niat ( niat hanya di dalam hati )
sesuai shalat yang akan di laksanakan. Untuk mencapai kekhusu'an satukanlah fikiran dan hati untuk berzikir /mengingat Allah. Setelah kita benar - benat memfokuskan mengingat nama Allah, baru lakukanlah takbirratul-ihram.
gambar:niatshalat.com
Setelah takbirratul-ihram jangan langsung membaca do'a iftitah, kembali nyamankan/tenangkan diri, jika fikiran ada mengingat urusan lain, cobalah di tepis dari fikiran, kembalikan ingatan kepada Allah. Setelah ingatan sudah kepada Allah, baru mulailah membaca do'a iftitah.
Dalam bahasa kita membaca tetapi dalam pelaksanaan shalat sebenarnya doa iftitah adalah penyampaian kita kepada Allah, jadi mengerjakannya jangan seperti membaca, tapi lakukanlah seperti kita berbicara dengan Allah. Yakinkan Allah ada di depan kita ( tidak boleh di bayangkan sosok apapun ), kita sedang memuji-Nya serta kita melaporkan bahwa kita menghadap-Nya. Bacalah dengan tenang dan sungguh-sungguh serta merendahkan hati serendah - rendahnya.
Artinya:
"Allah Maha besar-sebesar-besarnya. Dan puji - pujian bagi Allah sebanyak - banyaknya.Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan wajahku kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah, dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku,ibadatku,hidupku dan nmatiku, kuserahkan hanya kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukan-Nya. Dan dengan demikian aku di tugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang muslim ( islam )."
Dalam membaca doa iftitah jangan fikirkan hal-hal lain, jika terlintas di fikiran, segera hilangkan, kembalikan fikiran kita ke Allah .Setelah selesai membaca do'a Iftitah jangan langsung membaca Fatiha. Kembali tenangkan fikiran, dan sikap kita, pabila ada perasaan ingin terburu, lawanlah perasaan terburu- buru itu, karena itu adalah setan. Setan tidak menginginkan hamba Allah shalat dengan khusu'.
Untuk melawan setan yang datangnya dari luar dan yang ada pada diri kita, tidaklah semudah apa yang sering di sampaikan ustad ataupun toko-toko ulama. Semua tergantung pada diri kita sendiri. Sabarkah kita untuk memeranginya? Karena mengalahkannya hanya dengan kesabaran.
Saya beri contoh kecil yang setiap hari sering kita lakukan yakni shalat. kebanyakan orang tidak menyadari. Shalat sambil mengingat dunia itu sudah setan, shalat dengan terburu-buru itu juga kinerja setan. sehingga kadang mereka lupa, bahwa dirinya sedang shalat, yang di peruntukkan hanya untuk Allah.
Setan itu tidak takut dengan bacaa-bacaan Qur-an,( dengan tanda kutif )bahkan banyak setan yang lebih pintar membaca qur'an ketimbang kita - kita. Tetapi setan itu akan takut dengan kesabaran manusia akan kepatuhannya kepada Allah.
Tanda kutif yang saya maksud ialah ketika kita membaca qur'an dengan setulus hati karena Allah maka setan akan menghindar dari kita.